posisi Duduk Rasulullah Saw yang dianjurkan saat Makan
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya. Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu berkata,
رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُقْعِيًا يَأْكُلُ تَمْرًا
“Aku melihat Nabi shallallahu’alaihi wasallam duduk iq’a saat makan kurma.” (HR. Muslim No 3807)
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
“Duduk iq’a yaitu menegakkan kedua telapak kaki lalu duduk diatas kedua tumitnya. Maksud beliau shallallahu’alaihi wasallam makan seperti ini agar beliau tidak tenang saat duduk dan tidak makan banyak. Karena umumnya orang yang duduk iq’a tidak bisa tenang sehingga tidak banyak makan. Sebaliknya jika seseorang duduk tenang, santai maka umumnya akan banyak makan.” (Syarh Riyadhush Shalihin)
Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah menegaskan, “Posisi duduk yang disunnahkan saat makan yaitu duduk dengan bertumpu pada kedua lutut dan kedua punggung telapak kaki atau duduk dengan menegakkan kaki kanan dan menduduki kaki kiri.”
Kesimpulan
3 jenis duduk yang dianjurkan ketika makan:
- Duduk iq’a
- Duduk bertumpu pada kedua lutut dan punggung telapak kaki.
- Duduk diatas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan.
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Yang paling baik hendaknya seseorang tidak duduk santai, tenang saat makan agar tidak menyebabkan dirinya makan terlalu banyak.
Komentar
Posting Komentar